Otot (Fisiologi)

Otot (Fisiologi) - Hallo sahabat Fish Media Article, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Otot (Fisiologi), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Anatomi & Fisiologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Otot (Fisiologi)
link : Otot (Fisiologi)

Baca juga


Otot (Fisiologi)

Otut Rangka (Seran Lentang)
Otot rangka adalah salah satu type / jenis dari 3 type otot penyusun tubuh dengan ciri sebagai berikut: banyak inti, terdapat pada hampi semua bagian tubuh melekat pada tulang, bergaris melintang (microscope) by Somatikole.




Tiap otot rangka strukturnya terdiri atas badan dan paling sedikit 2 tempat perlekatan / perfautan. Badan otot disusun oleh kumpulan serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas ( Documents ).

Tiap Berkas tersebut dipisahkan sama lain oleh lapisan jaringan ikat yang disebut perimisium dan kesemua fasikulus tersebut di luarnya dibungkus oleh lapisan jaringan ikat yang tebal disebutmisium . Garingan Autotube Pizza Detotop Ole Silapis Sellabut Collagen Serta Garingan Ikat Dan Bertautan Dungan Tulang Melalloy Biberaba Kara.

Umumnya jaringan otot tersebut dilanjutkan oleh yang selanjutnya bertautan dengan tulang. Namun, bisa juga jaringan otot langsung bertautan dengan tulang atau mountain dahulu dengan jaringan ikat, akhirnya bertautan dengan tulang.

Origo otot adalah tempat pertutan yang tetap / tidak dapat berpindah, Sedang insersio adalah tempat perfautan pada atau dekat terjadinya gerakan tulang.

Total bolus (lysine release)
Otot ini mempunyai sebuah inti pada setiap sel otot yang terletak di tengah serta tidak bergaris melintang, terdapat pada dinding berlumen organ, diinervasi oleh sistem saraf otonom, tak terkendali. Beberapa perbedaan pokok lainnya yang telah didapatkan adalah sebagai berikut.

  1. Otot polos berkontraksi dengan lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka dan kebanyakan otot polos bisa berkontraksi dengan spontaneously atau serentak.
  2. Otot Polos tidak mempunyai panjang yang pasti pada waktu istirahat, panjangnya bisa berubah dengan tanpa adanya suatu perubahan tenaga yang diberikan pada otot itu tanpa diregangkan bisa berubah panjangnya.
Dilain pihak, otot polos memberikan Reply terhadap peregangan dengan segera berkontraksi. Dalam tubuh otot polos mempertahankan sedikit gaya tegang yang ton debut yang menyebabkan keadaan kontraksi yang bertambah lama tanpa diikuti oleh fase relaksasi.



Otut Gantung (myocardium)
Otot ini mempunyai sebuah inti, bergaris melintang, dan tidak dapat dikendalikan oleh kemauan karena diinervasi oleh sistem saraf otonom. Dalam banyak hal, otot jantung sangat mirip dengan otot rangka.

Serabut ototnya surrender satu sama lainnya, dan structur yang demokian ini disebut sinsitium. Oleg Karenanya,  stimulate yang diberican bada  otot jantung menyebabkan seluruh serabut otot memberikan answer, yang perbida halnya pada otot rangka yang hanya serabut otot yang dirangsang saja yang memberikan answer.

Serabut otot jantung mempunyai garis-garis melintang seperti characteristic otot rangka. Sebenarnya otot jantung tidak merupakan sinsitium yang sejati.




Otot jantung tidak berada di bawah perintah otak, dan meskipun otot jantung itu diinervasi oleh saraf maka otot itu tetap berkontraksi secara teratur bila mengalami denervasi. Kekuatan kontraksi otot jantung ditentukan oleh panjang awal dari sel otot jantung.

Panjang avalnya itu dipengaruhi oleh volume darah dalam berbagai bagian jantung sebelum kontraksi mulai.

Ole Karinanya, Makin Banyak Dara Yang Masuk Ki Dalam Gantung, Makin Besar Panjang Avalnya Dan Akan Makin Kut Contraxi Gantung Dingan Akipat Makin Banyak Dara Yang Dipoumbakan Ki Luar. Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Starling dari jantung.

Hobungan Fungi Otot and Saraf
Semua fungsi dalam tubuh diatur secara teliti, dicoordinasikan dengan berbagai fungsi organ lainnya dan diintegrasikan sesuai dengan nahginan seluruh tubuh. Baik sistem saraf maupun endocrine mengontrol berbagai proses dalam tubuh.

Jika fungsi Organ dalam tubuh diperiksa akan dijumpai berbagai proses pengaturan yang bervariasi.




Bila Response yang cepat diperlukan, misalnya inciting rangka mata, Saraf diperlukan karena derajat konduksi yang cepat. Impuls saraf bisa berpindah dengan kecepatan beberapa ratus kali/detik, jadi hanya beberapa milidetik diperlukan sebelum timbulnya efek.

Autoanatomical Microscopes
Salt otot rangka atau disebut serabut otot adah berinti banyak. serabutt otot berkisar Antara 10-100 units. Otot dapat meningkat ukurnya sebagai akibat pertumbuhan yang normal atau karena berbagai latihan.

Hal ini disebabkan karina peningkatan jumlah serabut otot tersebut. Setiap serabutt otot / sel otot mengagung sejumlah serabutt kecil yang sangat teratur kerjanya disebut miofibrile / miofilamen .

Myofibrils itu letaknya are located parallel to satu sama. Myofibrils itu menempati sebagaian size sel otot tersebut. Pada miofibril ITU terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan characteristics dari sel otot seran lintang ITU.





Compositions Kimia Serabot Autot
Perbandingan dan komposisi otot adalah seperti berikut: Seluler = 85%, Extraseluler = 15%, Bagian Padat (solid ) = 25%, Air = 75%, Protein 80%, Line-Line = 20%, Fibril = 65%, Sarcoplasm = 35%, myosin = 65%, actin = 20%, condensate 15%.

Actin Larotte Dhalem 0.6N Larotan KCl. Actin itu akan berikatan dengan Ca dalam bentuk Ca aktinat. Actin-dingan protein BM 70000, dingan myosin (myosin), actin membentocin actomyosin. Myosin Tirdate Dalam Auto Dalam Pentoc Magnesium Myosinate, BM-Nea Kira-Kera 450,000.

Otot Rangka Mengagung Air 75%, Protein (Terutama Globulin) 20%, Carbohydrate 1%, Lemak, Enzyme, Inorganic Dan Berbagai Garam (Na, K, Mg, Ca) 4%. Myofibril Mixture Paling Sedikit 4 Makam Yakni Globulin: Actin, Myosin, Tropomyosin, Dantroponin (Paramyosin). Protein Berbagai short di atas tidak diketemukan dalam jaringan without muscles.





Ling Yang Protein Poor automyoglobin. Fungsinya seperti Hb darah. Kemampuan spesifiknya adalah ledima O 2 dari darah, menyimpannya, dan akhirnya melepaskannya untuk dipergunakan dalam metabolism aerobics otot rangka.

Structure molekulnya berbeda jauh dengan Hb dan mempunyai Afinitas mengikat O 2 yang lebih besar daripada Hb.

Contraxi car
Secara Normal otot distimulasi untuk berkontraksi sebagai response terhadap adanya impuls saraf. Bahkan otot Dalam gabungannya sebagai jaringan yang mempunyai iritabilitas juga akan berkontraksi dengan adanya stimuli Listrik, mekanis, kimiawi, dan mungkin panas yang langsung.

Pemendekan yang bisa dilihat pada wakltu kontraksi otot meliputi hanya perubahan mekanis sebagi akibat akhir dari beberapa perubahan inner yang tidak bisa diketahui. Dalam hal ini meliputi berbagai perubahan: chemistry, thermal energy, electricity , dan histology .

Rangsangan adalah perubahan keadaan luar yang dalam bodyme misalnya sol otot dapat menimbulkan reaksi yang persifat spesifik. Berbagai cara memberikan rangsangan sebagai berikut.

  1. Rangsangan mekanis berupa tekanan, tarikan, tusukan, cuban, dan lain-lain. Reaksi yang terjadi dalam organism debut efek. Menurunnya kekuatan rangsangan mekanis jauh lebih besar daripada efek yang ditimbulkannya. Sering rangsangan mekanis begitu besar sehingga jaringan yang dirangsang itu menjadi rusak karenanya.
  2. Rangsangan Kimiya Yang Murni Sukar Diberikan Karena Sifat Zat Kimiya Yan Mudah Beruba. Supaya didapatkan rangsangan kimia yang murni zat harus Dalam larutan, larutan harus isotinik, suhunya sama dengan suhu jaringan yang hendak dirangsang.
  3. Rangsangan kalorik berupa rangsangan panas atau dingin. Perifire saraf umumnya tidak peka terhadap rangsangan calorik, sehinga karenanya tenaga rangsangan harus kuat sekali; Akipatania Garingan Mngadi Rasak.
  4. Rangsanani Kaya . Khusus Untuk is dead.
  5. Rangsangan Litrick .


Kara Rangsangan Ito Banyak Deepakay Karina Membuniay Berbagay Kebaykan:
  1. tiap jaringan peka terhadap listrik.
  2. Tidak Mirosak Garingan,
  3. kekuatannya dapat diatur,
  4. Saat Rangsangya Dapat Ditentukan,
  5. lama rangsangnya dapat ditentukan,
  6. tempat rangsangannya dapat ditentukan.


Otot rangka bila mengalami inervasi (tidak mendapat ransangan saraf) also known as mengalamim paralisis. Juga otot rangka tidak bisa berkontraksi secara otomatis dan spontaneous.


DAN ENERGY UNTUK CONTRAKSI OTOT GEAR
Teori Pergeseran Filamen (Sliding Thread Theory )
Lavash Lavash disebutAn anisotropic Lavash, Lavash sedangkant terang disebut Lavash i an anisotropic Lavash . Pada tiap Pertengahan pita ya terdapatgaris Z dan karenanya mistagi myofibrils menjadi urat yang lebih kesil disebut sarcomer .

bad  sarcomere yaitu pada pita terdapat daerah yang kurang tebal / rapat yang


Demikianlah Artikel Otot (Fisiologi)

Sekianlah artikel Otot (Fisiologi) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Otot (Fisiologi) dengan alamat link https://www.kingfish-media.com/2022/08/otot-fisiologi.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Otot (Fisiologi)"

Posting Komentar