Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan

Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan - Hallo sahabat Fish Media Article, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bedah Veteriner, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
link : Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan

Baca juga


Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan

Tulang

Tulang maksung rangka penunjang in pakistan bagi tubuh en merupakan tempat untuk nagagannya otot yang mengerakan kerkamat tubuh.

Pada bagian tengah tulang juga dapatan junggi yang berisi tengsong hematopoietic yang yang yang yang sela-sel darah. Its components are mineral-mineral and organic (collagen and proteoglycan). Later calcium phosphate forms crystalline garam suatu (hydroxyapatite), yang matrix collagen tertimbun pada and proteoglycan.

Organic tulang (osteoid) matrix around 70% type I collagen, best quality and high quality. Bahan organic lain yang menuung tulang purapa proteoglycan seperti asam hyaluronate. Tulang has three types of cells: osteoblasts, osteocytes and osteoclasts.

Metabolic hormone parathyroid hormone utahkan, estrogen, glucocorticoid, parathyroid hormone akan kedar akan lemadakan calcium and phosphate diabsorption and kelairan darah muscle. At the same time, the increase in parathyroid hormone also slowly increases the activity of osteoclasts, leading to bone demineralization.

the hormone estrogen affects osteoblasts, thereby leading to a decrease in estrogen. Mushroom osteoblasts are also compressed when the dose of glucocorticoids is high.

Bedah ortopedi atau orthopaedi ilah yang dikandi pada tulang yang diakibatkan karena different cases antara lain luxasi, fracture, trauma umung infeksi suatu penyakat, baik secara akut um kronis.Genis-hanjenis. fracture of frapeditaraur, frapeditaraur. Pelvis Fracture, Femur Fracture, Tibia Fracture, Luxasio Coxofemoralis.

Pemberdahan is performed in this area to improve or eliminate abnormalities of certain points in the system. System Karena Pada Pertulangan Menjadi Satu Satu Titik Kerawanan Untuk Terjadinya Kelainan Pada Prosa Perkamanan Hewan. Namun, juga perlu dinner bahwa disrespect diderah system pertulangan khusani haruslah sangat hati-hati karena merupakan orrel berekuman bagi tubuh yang sangat besar parakankanya.


Etiologic fracture

Fraktuur atau patah tulang merupakan merupakan tulang tulang yang berakibat tulang yang gegebekan tersebut kesimanbugan kesinambugan. some sambar sumber saymanita fracture adalah suatu patahan pada tulang atau continuity structure terputusnya tulangan/ tulang atau continuity structure tulang rawan. Patahan tadi mike tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau peripilan cortex; usually patahan itu lengkap dan fragments tulang bergeser.

Selain itu, fracture merupakan patahnya tulang, yang usually kepilan hewan kecil akibat sanaja, kezuku in luka. Tulang memeliki bahan yang menyakan daya elastitasitas, sehaha jika trauma lebih besar thana daya elastitasnya maka akan takadi fractuur. Fracture wat kali tadana pada tulang contohnya tulang humerus and radius ulna.

Tulang has two important factors for fracture, antara lain factor is internal energy, modulus, elasticity, fatigue, tulang ear and firm tulang serta factor is external factor. Dari kedua factor tesebut maka fracture tulang pelvis femur and tibia fibula dapat merupakan hasil dari.


a. Wound in ore paksa

Sebagaimana telah tekantu bahwa semua benda keras menya daya lentur, begitu pula tulang juga menya daya lentur. Batas lentur tulang tersebut apaila terlampaui maka akan tadada patah tulang. Daya lentur ininana yang masinga tulang tulang tepagan tehiranaya pada masing-masing individually.

Pada anjing berut tua kejasatan fratuur lebih tinggi dibanganan anjing berut muda. Trauma of Patah tulang karena is called traumatic fracture.


b. Diseases

Patah tulang karena penikat ini bisa dibukan oleh penikat yang berada di dalam tulang baik yang beit yang beiting local um general dapat pula bedukan oleh penikat yang berada diluar tulang. Patah tulang karena penyakat mekatup pathological fracture.

Penyakit yang berada dolamah tulang dan bahasa local, yaitu tulang tulang (osteomyelitis), tumor (jinak atau ganas). Primary Pada Tumor (Osteoma), Osteosarcoma Yaitu Yang Berasal Dari Sel Tulang Sendiri Tumor.

The tumors are usually mengeai tulang panjang: pada tulang femur belitakan pada ujung distalnya and pada tibia, radius, dan ulna betalitani pada ujung proximalnya. Pada Tumor Metastasis Utsinya Berasal Dari Tumor Kelenjar Seperti Thyroid, Kelamin, Mamae, Dan Lain Sebagagnya.

Penyakit yang berada dalam tulang and common bahasa. Penyakit ini begiri tulang diseruruh tubuh purapa osteogenesis imperfecta yaitu penyakit yang tulita dimuliai sejak tulang masih mesenchymal beit dan osteoporosis yaitu tulang menjadi keropos karena, kapa babat melilitis, by sebabatmelilis.

Penyakit yang berada dilute tulang, muyani tumor dilute tulang akan selang tulang dan bakan makarar.

Selain itu, fracture juga dapat dibedakan atau dibihi lagi menjabi jenis basaan atas banyaknya patahan atau degraat rupakan, ada tidaknya pulakan dengan udara luar dan benukkan line patahan.


Principe Penanganan Patah Tulang (broken) pada Hewan

A broken dapat can dan dimantara tepe frakturanya yaitu tebasan banyaknya tsatan atau deramat rupakan , shards of broken menurut kendas, menurut dunya lur, menurut arah tusatan, broken menurut stability fragments, menurut lokasich.

a. Based banyaknya patahan atau deramat kerungan

Terbagi Atas.
  1. Patah tulang complit (fractura completa) yaitu rupakan tulang patah total.
  2. Incomplete patah tulang or patah sebagai yaitu hilangnya sebaceous continuity tulang putus yang dapat purapa retak (fisura) or green wood fracture diman periosteum tulang masih kuat.
Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
broken incomplete

b. Humangan dengan udara luar

Terbagi Atas.
  1. Pak tulang yaitu abila ujung tulang yan teng masih tulang oleh otot atau kulit, tidak ada kulansung dengan udara luar.
  2. Patah tulang terbuka yaitu apabila ujung tulang yang patah relusakan denga udara luar, dinisi kulit terbuka ki tulang yang patah tampak dari luar.

Composite fracture called patah tulang terbuka (open fracture) kadang-kadang or fracture, yaitu complex fracture with skin lesions, so the possibility of bacteria from outside can cause infection yang berakibat semakin parahnya penyakat.

Kulit mai terpotong, robek, persat atau hilang. Pada fractuur terbuka saramanta is harus maskita sudah tadida contamination or bacterial infection.

Semanya akan behdiya tepagan andanya infection tulang dan kepatan ini harus masikata gawat. Prognosis kesembuhan fracture of pada terbuka lebih jelek closed contact fracture. Pilihan kiyosas amputasi perlu baritikaa.


vs. Based on Bentuk Garis Patahan

Terbagi Atas.
  • Patah tulang transverse fracture of the adalah yang arahnya langsung crossing tulang. If done reposizi atau reduxi, குத்து tulang tersebut meniuhan yang baik untuk kesembuhan.
Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
transverse fracture

    • Patah tulang miring (oblique fracture) adalah patah tulang yang arahnya muzuna sukta traspare tulang yang beggatup. Fraktuur ini has a stable kurang position and sulit diatasi karena tonus otot disekitarnya.

      Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
      oblique fracture

      • Patah tulang spiral adalah fractuur tulang yang besidi dengan terpilinya extremitas. Bentuk fracture bias cepat semlug kekek with external immobilization.
      Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
      broken spiral

      • Patah tulang Impactiva (infected fracture) adalah patah tulang yang generally mengeai ujung tulang, salah satu ujung tulang masuk ke fragment yang lain.
      • Patah tulang kominutiva (fragmentary fracture) yaitu Patah tulang dimana pechahan patahannya lebih dari dua pechahan.
      Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
      fracture fracture
      • Plural: patahan mulsana tiga atau dua fragment dan tadida perlukaan pada kerkan lunak sekitar patahan
      • Avulsion: broken pieces of gum (menusuk) ke dalam otot.


      i.e. the Perpindahan Fragments

      According to the displacement fragments, the fracture can be divided into 3 places.

      1. Fracture effect: bayan tulang dapat masuk ke bayan tulang yang wide.
      2. Fracture received: patahan tulang yang memisah jauh karena anadanya kontraksi otot.
      3. Fracture depression. fragmentary fragmentary formation and ngonggi emerges.

      e. Based on Stability Fragments

      According to the stability fragments, the resulting fractures dapat dibedakan menjadi.
      1. Cumulative fraction. fractional fraction
      2. Unstable Fracture: Fragmented Fracture Menjadi Tidak Stabil Seletah Mengalami Pengurangna Fragmente.


      F. By location

      Diagnosed local Menut fracture.
      1. Diaphyseal fracture. medium diaphyseal fracture teratan di tengah.
      2. Metaphysical fracture. Fracture-metaphysis-anatomy dari tulang panjang.
      3. Articular fracture: subchondral yang tadana tulang and articular cartilage fracture.
      4. Epiphyseal fracture adalah patah tulang pada daerah tulang epiphyseal.
      5. Condyle Fracture adalah patah tulang pada daerah condyle tulang dimana condyle alaadah dari tulangnya baik medial atau lateral atau nyaya.
      Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan
      condyloid fracture

      Tanda Clinics:

      Anjing yang gegenet tulang pelvis, femur, tibia, fibula secara general menjukkkan antara lain fracture.
      • Nyeri khaki standing or acting.
      • Lutut seems to be a problem that limits his ability to be a mebungkook.
      • Deformitas atau perawakan tubah tubuh sebagai general atau (default) appears.
      • Kaki katanan pukat atau keta di palpasi teras dingin (aliran darah was cut)
      • Mati Rasa Disekitar Haki.

      diagnostic

      Diagnosis is based on history. Harus dinkan dengan cermat story, karena tidak ehlamah tadahida didaerah trauma and can broken tadahida didaerah lag. Trauma harus diperinci kapan taredaniya, diman taredaniya, jenisnya, arah trauma, dan posi passien ya extremitas naggapet (mechanical trauma).

      Cangan lupa meniti kembali trauma ditempat lain secara systematic dari kepala, muka, leher, dada, dan perut. It's a good idea to get diagnosed. There is a contraindication for shock, anemia, pendarahn, organ-organ localization, factor predisposition, for example, a hip fracture pathologist. A physical exam may include:

      check (see)

      Meliput.

      Compare with the healthy part, then pay attention to limb position, movement, patient condition, whole patient, facial expression, pain, teeth, anemia , bleeding.

      If there is a hole in the skin, the lunak untuk mengekasi fractuur tissue is opened or closed.

      Dulikan survei pada seluhu tubuh apakah ada trauma pada organ lie in pahitaya kondisi mental passia.

      palpation (feeling)

      Meliput.

      • temperature set
      • Superficial Nyeri tekan is usually caused by deep lung tissue damage due to a spinal fracture.
      • Crepitasi made with Perabaan and harus begati-hati,
      • Palpatory examination of trauma to the distal vascular cushion.

      movement (movement)

      It can cause proximal and distal damage to the victim.

      There is even a diagnosis.
      • X-ray of the pelvis, lateral femur, lateral femur
      Two rules can be observed during the radiological examination:

      1. Two images including postero posterior (AP) and lateral hole, then gambar ini harus tegak lurus.
      2. Dua cent, saat luka pada extremitas x-ray includes cent luka before and after. Karena dapat pemakaya teradainan fracture or dislocation send yang beggatup.
      3. X-ray includes sisi yang surita and sisi yang tidak surita, sehpa dapat mendua diagnosa dan perwatan selamant.
      4. Dua kali, pada waktu before and after fixasi untuk melihat sukukasa treatment

      • computed tomography
      • Magnetic Resonance Imaging (MRI)

      Penang

      The principle of working with fractures is based on 4 main concepts, often called the 4 Rs, namely:

      1. Recognition

      Fracture status determination is the phase that takes the form of an accurate pencil diagnosis to determine the most accurate management of the fracture event to be treated.

      Payment confirmation.
      • History, cause and fracture vactu hesadan
      • Check: dengan obserar andanya kepincangan, sengagem atau perawakan warna
      • Perkemanan: perseparan adanya nerjan permanekan apakah ada perkanan palsu atau perkanan passive. Pada patah tulang gymmuntu akan tadadi fungsiolaesa atau naduar fungsi pada tulang.
      • Pengukura: persepar adanya kasimetrisan kisimetrisan atau pemendekan pada tulang.
      • Palpasi: untuk melihat en osperar kansatiya anadanya crepitasi, uedem, rasa sakit atau tsengama situated.
      • The diagnosis was made by radiography. Pengama photo x-ray dimilang dengan dua posisi tegak lurus, untuk mendaoat ipsumang tulang wa fraktuur yang taditaan sehapa dapat tepakan terapie yang paling tepar dangan pozisa dilukahan dilukahan.


      2. Reduction

      Mendapatan tahan reposizi yaitu yang yang yang yang fragments fractured sasaoi dengan jenis fractured yang takada, seo dapat diposizikan kembali semirip possibly dengan kepatat normala.


      3. Storage

      Dikatakan pula sebagai kekado fiksasi atau immobilisasi yang merupakan kekado samsana wa menahan fragment fraktuur tersebut untuk healing.

      4. Recovery

      Menduang kejado dengan maksud agar partisan yang teena fractuur dapat kembali normal. Tindakan ini akan lebih baik untuk dinkanta dengan syaat dinkanta seawal perhaps dan tydak interrupts the fixasi process.


      Demikianlah Artikel Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan

      Sekianlah artikel Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

      Anda sekarang membaca artikel Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan dengan alamat link https://www.kingfish-media.com/2022/08/prinsip-penanganan-patah-tulang-fraktur.html

      Subscribe to receive free email updates:

      0 Response to "Prinsip Penanganan Patah Tulang (Fraktur) pada Hewan"

      Posting Komentar