Judul : Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak
link : Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak
Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak
Pemilihan benih
Untuk produksi telur dan pemeliharaan anak ayam yang baik, memilih induk babi yang menjanjikan baik untuk indukan dan pejantan masa depan adalah prioritas. Cara memilih ayam untuk calon indukan atau peternakan betina:
dengan orang tua pelamar
- Usia = 6 hingga 12 bulan
- Berat = sekitar 0,8 kg
- Mata yang sehat, sempurna, cerah dan bersemangat
- Daerah anal lembut
- Jarak antara tulang kursi adalah 2 jari
- Jarak antara tulang duduk dan dada adalah 3 jari
- Kedua sayapnya lebar dan simetris
- Kendi merah dan kendi segar
calon pria
- Usia = 8 hingga 24 bulan
- Berat = kurang dari 1-1,2 kg
- Mata yang sehat, sempurna, cerah dan bersemangat
- Tubuh besar, kuat, dan bertenaga
- Kepala lurus dan datar
- Ekornya melengkung dan terkulai
- Kepalanya rata dan lurus
- Tidak ada kanibal
Perbandingan laki-laki/perempuan adalah 1:7-8 atau 1:10, yang berarti satu anak laki-laki dapat melayani 7-8 perempuan, atau satu anak laki-laki dapat melayani 10 selimut. Ayam jantan perlu istirahat untuk menjaga kondisi yang diperlukan agar tetap sehat dan subur. Waktu istirahat biasanya satu minggu dalam sebulan, bervariasi dari wanita ke wanita. Jika ada cukup ayam jantan, sisanya terjadi secara bergantian. Untuk menghindari penurunan produksi pada generasi berikutnya, disarankan untuk tidak kawin dan menghindari persilangan keturunan. Seleksi sederhana harus dilakukan secara terus menerus pada setiap generasi agar produk yang dihasilkan tidak berkurang.
Sel:
Kandang merupakan salah satu syarat kelangsungan hidup ayam. Fungsi utama kandang ayam adalah untuk melindunginya dari hujan, angin, panas dan binatang buas. Selain itu, berfungsi sebagai tempat tidur, dan tempat berkembang biak bagi pejalan kaki utama. Kandang ayam kampung biasanya berukuran 2m x 3m untuk 40 ekor ayam di bawah usia 2-3 bulan atau dapat menampung 30 ekor ayam dewasa.
Persyaratan untuk membuat kandang:
- Area/ruang kandang harus kering
- Mendapatkan air tidak mudah
- Ini tidak ada hubungannya dengan rumah
- Memiliki ventilasi yang baik
- Sehat dan bersih
- Hanya ada matahari pagi
- Tahan lama dan kuat serta atap tidak bocor.
komponen seluler.
Pilih elemen kotak yang tidak pada tempatnya, mis.
- Struktur kandang terbuat dari bambu atau kayu Jhelam.
- Atap kandang terbuat dari jerami, ijuk atau alang-alang.
- Dinding kandang dapat dibuat dari bambu, papan bekas, triplek atau kawat berduri.
- Bagian bawah kandang bisa disiapkan. (Bawah) Antara tanah dan lantai untuk kotoran ayam. Untuk daerah pedesaan yang padat penduduk, model lantai ini lebih direkomendasikan karena akan lebih mudah untuk mengelola dan menghemat lebih banyak lahan dan uang.
peralatan kandang.
Tempat makan dan minum
- Manger dan perlengkapan penyiraman dapat dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat.
- Bahan yang bisa digunakan adalah bambu belah, busa, plastik atau papan.
- Wadah dan tempat minum bisa dibuat dari potongan bambu, kaleng plastik, atau kaleng bekas yang tidak berkarat.
- Untuk ayam yang dipelihara secara intensif, wadah makanan dan air harus diletakkan di dinding bagian dalam kandang dan sedikit di atas permukaan lantai, agar ayam tidak menggaruk dan tidak mencampur makanan dengan kotorannya.
- Untuk ayam semi intensif, pakan dan air minum dapat disimpan di luar kandang atau pekarangan selama tidak terkena sinar matahari langsung atau air hujan.
Hinggap
Tugas ayam adalah membiarkan ayam tidur secara teratur di malam hari. Tempat duduk yang cukup harus disediakan agar ayam tidak tumpang tindih dan karkas ayam tidak bersentuhan dengan kotoran ayam. Perez bisa dibuat dari bambu atau kayu.
Ovipositor / sel inkubasi
- Kandang diperlukan agar ayam tidak menjatuhkan telurnya ke lantai, yang bisa kotor atau pecah jika ada ayam lain yang menginjaknya.
- Kandang sarang/inkubasi terbuat dari bahan yang ringan, murah dan mudah didapat seperti kardus bekas, kotak kayu bekas, bambu seperti kapal uap, panci bekas, ember bekas dll. Bagian bawah kandang ditutup dengan bahan yang lembut seperti kulit kayu, jerami padi, rumput kering, kertas bekas, sisa atau bahan lainnya agar ayam dapat bertelur dengan nyaman dan telur tidak pecah.
- Kandang peneluran/penetasan tidak terlalu cekung atau terlalu datar agar induk dapat dengan mudah bertelur.
- Dimensi kotak: panjang 35 cm, lebar 35 cm dan tinggi 35 cm (dalam). Ketinggian kandang ± 50 cm dari tanah. Untuk sangkar bambu melingkar berdiameter ± 50 cm dapat berdiri (60-75) cm dari permukaan tanah menggunakan tiang bambu.
- Sebelum digunakan, coba semprot area keluar dengan air kapur atau tembakau untuk menghilangkan kemungkinan infestasi kutu ayam.
- Kandang petelur sebaiknya diletakkan di tempat yang agak gelap dan teduh di dalam kandang, seperti di pojok atau belakang kandang, karena jika ingin bertelur atau menetaskan anak ayam, Anda membutuhkan lingkungan yang tenang dan agak gelap. .
- Jumlah sel harus sesuai dengan jumlah telur yang diletakkan.
Sumber: Armanuddin 2009, Budiman Hadi 1995, Jatnika DH dan Andang Sugiharti 1996.
Demikianlah Artikel Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak
Sekianlah artikel Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak dengan alamat link https://www.kingfish-media.com/2022/08/tahap-pemeliharaan-ayam-buras-dalam.html
0 Response to "Tahap Pemeliharaan Ayam Buras Dalam Beternak"
Posting Komentar